Cerita Dewasa, Cerita Seks, Cerita 18+, Cerita Seks Perawan, Cerita Seks Janda, Cerita Seks ABG, Cerita Seks Selingkuh, Cerita Seks Tante, Cerita Seks Sedarah, Cerita Seks Terpopuler, Cerita Panas, Cerita Hot, Kumpulan Foto Bugil, Foto Seksi, Foto Telanjang

Jumat, 26 Juli 2019

Tante Sange Liat Keponakan Nonton Bokep

Gairah Birahiku - Riniana adalah seorang ibu rumah tangga yang baik dan tanpa cacat. Usia Riniana 32 tahun. Suami Riniana bekerja sebagai PNS dan mereka hidup normal dan bahagia. Riniana sendiri seorang sarjana dari perguruan tinggi ternama tetapi memilih tidak bekerja. Riniana termasuk taat beragama. Riniana memiliki keponakan yang tinggal bersama di rumah Riniana . Namanya Adit. Umurnya 16 tahun.
Tante Sange Liat Keponakan Nonton Bokep

Tetapi ada kejadian yang membuat Riniana merasa sebagai wanita berdosa yang tidak lagi mampu menghindari dosa bersetubuh dengan laki-laki yang bukan suami sendiri. Membayangkan kejadian-kejadian tersebut Riniana selalu ingin menangis tetapi pada saat yang sama Riniana juga didera oleh nafsu birahi membara yang tidak mampu Riniana atasi.

Saat itu sore hari sekitar jam 3 dan Riniana baru saja bangun tidur. Sedangkan suaminya masih bekerja di kantor nya. Dari dalam kamar Riniana dapat mendengar suara komputer yang dimainkan keponakan Riniana , Adit di ruang tengah yang berbatasan langsung dengan kamar tidur Riniana . Adit sering sekali menggunakan komputer, Riniana kira dia hanya main game saja. Pintu kamar Riniana agak terbuka.

Riniana bermaksud untuk keluar dari kamar, tetapi ketika Riniana menarik pintu, apa yang terlihat membuat Riniana tertegun dan mengurungkan niat tersebut. Apa yang terlihat dari balik pintu membuat hati Riniana betul-betul terguncang. Riniana dapat melihat di layar komputer tampak wanita kulit putih telanjang tanpa busana dengan posisi terlentang dan kaki terbuka dengan kemaluan tampak jelas. Riniana menjadi kesal karena Adit melihat hal-hal yang sangat terlarang tersebut

Tetapi yang kemudian membuat Riniana shock adalah setelah menyadari bahwa Adit sedang mengurut-urut kontolnya. Riniana dapat melihat celana Adit agak turun. Adit sedang duduk melihat layar sambil mengusap-usap kontolnya yang tampak berdiri tegang. Riniana betul-betul tercengang melihat semua ini. Kemaluan Adit memang tidak berukuran besar tetapi melihat kakunya batang keponakannya ini membuat Riniana berdebar. Batang kemaluannya tampak berwarna coklat kemerahan dengan urat-urat yang menonjol. Cerita Seks Tante

Samar-samar Riniana dapat mendengar napasnya yang terengah. Adit sama sekali tidak menyadari bahwa Riniana melihat kelakuannya dari balik pintu. Kejadian Adit membelai-belai kemaluannya ini berlangsung terus selama lebih kurang 5 menit. Yang mengagetkan adalah reaksi kewanitaan tubuh Riniana , ternyata jantung Riniana terasa berdebar keras menyaksikan batang kemaluan yang demikian kaku dan semakin merah, terutama bagian kepalanya. Gerakan tangan Adit semakin cepat mencengkeram kemaluannya dengan muka yang tampak tegang memandangi layar monitor.

Astaga .., dari lubang kemaluannya berleleran keluar cairan bening. Cairan kental bening tersebut diusap-usap oleh jari Adit dan dioles-oleskan ke seluruh kemaluannya. Nafas Adit terdengar sangat keras tetapi tertahan-tahan. Riniana merasa nafsu birahinya muncul, tubuh Riniana mulai gemetar. Nafas Riniana pun mulai tak teratur dan Riniana berusaha agar nafas Riniana tak terdengar oleh Adit.

Apa yang Riniana lihat selanjutnya membuatnya sangat tergetar. Tubuh Adit tampak mengejang dengan kakinya agak terangkat lurus kaku, sementara tangannya mencengkeram batang kemaluan itu sekuat-kuatnya.

“Eeeeeegh, heeeeeeggh .”, Adit mengerang agak keras, dan ya ampun , yang tidak Riniana sangka-sangka akhirnya terjadi juga. Dari lubang di kepala batang kemaluannya terpancar cairan putih kental. ceritasexpembantu.com Adit memuncratkan air mani. Cairan kental itu memuncrat beberapa kali. Sebagian jatuh ke perutnya tetapi ada juga yang ke lantai dan malah sampai ke keyboard komputer. Oooohhhhhhh .., k****l itu tampak tegang, urat-urat menonjol keluar, mani nya muncrat ke atas. Melihat air mani muncrat seperti itu segera saja Riniana merasakan lonjakan birahi yang luar biasa di sekujur tubuh Riniana . memek Riniana terasa menjadi basah dan nafas Riniana menjadi memburu dan tersengal sengal.

Riniana berusaha mengendalikan diri dari rangsangan birahi sebisa-bisanya, ada semacam perasaan tidak enak dan bersalah yang tumbuh menyaksikan keponakan Riniana dan terutama atas reaksi tubuh Riniana seperti ini. Kini ****** itu tampak diselimuti oleh mani berwarna keputihan. Jarak Riniana dengan Adit sebetulnya sangat dekat hanya dua meteran. Adit tampak mulai tenang dan napasnya semakin teratur. k****l yang berleleran air mani mulai mengendur. Ia menghela napas panjang dan tampak lega terpuaskan.

Adit kemudian berdiri dan menuju ke kamar mandi. Ia masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya. Seolah-olah ada yang menuntun, Riniana berjingkat menuju komputer tanpa menimbulkan bunyi. Riniana memandang lekat ke layar komputer, mengagumi tubuh wanita muda berkulit putih (orang Barat) yang telah mengundang nafsu keponakan Riniana . Pandangan Riniana beralih ke tetesan-tetesan mani yang tampak di dekat keyboard. Riniana mengusap mani tersebut dengan jari dan entah mengapa Riniana mencium dan menjilati jari tangan Riniana yang berleleran dengan mani.

Rasanya asin dan baunya terasa lekat, tetapi nafsu birahi Riniana terbangkit lagi. Riniana tidak ingin Adit curiga. Dari layar komputer Riniana melihat address internetnya dan Riniana catat saja di dalam hati. Riniana berjingkat masuk kamar dan membaringkan tubuh. Tak lama Riniana dengar Adit kembali ke komputernya dan Riniana kira ia sedang membersihkan sisa-sisa mani yang tadi ia muncratkan. Kemudian Riniana dengar ia bermain game (kedengaran dari bunyi nya).

Sejak saat itu Riniana merasa ada perubahan luar biasa pada diri Riniana . Sebelumnya Riniana melakukan hubungan sex dengan suami hanyalah sebagai suatu hal yang rutin saja. Kejadian Adit melakukan onani di depan computer membuat Riniana menemukan sesuatu yang baru dalam hal soal sex.

Sesuatu yang menggairahkan, nafsu birahi yang menggelegak, tetapi sekaligus perasaan dosa, karena ini dibangkitkan oleh kejadian yang dilakukan keponakan Riniana sendiri. Apa yang dilakukan keponakan Riniana membuat Riniana shock, tetapi yang juga mengerikan adalah justru keponakan Riniana sendiri membangkitkan nafsu birahi Riniana yang menyala-nyala. Adit yang selalu Riniana anggap keponakan masih kecil dan tidak mungkin berhubungan dengan hal hal yang berbau sex dan porno.

Selalu terbayang di mata Riniana wajah Adit dengan napas terengah engah dan muka tegang, kocokan tangannya, batang k***** yang berwarna kemerahan sangat tegang dengan urat yang menonjol. Air mani yang memuncrat-muncrat dari lubang k****lnya. Ya Tuhan .. , k***** itu adalah milik keponakan Riniana . Sejak kejadian itu Riniana sering terbayang k****l Adit yang sedang memuncrat – muncratkan air maninya. Tetapi yang tidak dapat Riniana lupakan adalah warnanya yang kemerahan dengan urat-urat hijau kebiruan yang menonjol.

Saat itu k***** itu begitu tegang berdiri hampir menyentuh perutnya. Jika mengingat dan membayangkan kejadian itu, birahi Riniana mendidih, terasa ada cairan merembes keluar dari lubang kemaluan Riniana . Hal lain yang memperparah keadaan adalah, sejak hari kejadian itu, Riniana mulai berkenalan dengan dunia baru yang tidak pernah Riniana datangi sebelumnya. Riniana sudah biasa browsing di Yahoo ataupun yang lain.

Tetapi sejak mengenal “Cerita sex”. Riniana mulai mengarungi dunia lain di internet. Sehari sesudah kejadian Adit onani, Riniana mulai membuka-buka situs “Cerita Dewasa”. Tentu saja itu Riniana lakukan pada saat tidak ada orang di rumah. Saat itulah Riniana mulai mencoba-coba “Cerita sex”. Riniana tidak menyangka ada suatu situs internet menyajikan cerita dan gambar pornografi yang seperti itu.

Riniana membuka – buka gambar wanita-wanita telanjang yang tampak tidak malu-malu memperagakan bagian kewanitaannya yang seharusnya ditutup rapat rapat. Mereka tampaknya menikmati apa yang mereka lakukan dengan mempertontonkan bagian tubuhnya yang terlarang. Pada hari itu Riniana mulai juga menemukan situs-situs lain yang lebih porno. Ada sekitar 3 jam Riniana berpindah-pindah dan mempelajari dunia sexual penuh nafsu yang tidak pernah Riniana bayangkan sebelumnya.

Laki-laki dan perempuan bersetubuh dengan berbagai macam cara yang tidak pernah Riniana bayangkan sebelumnya dan yang tidak pernah Riniana praktekkan sebelumnya dengan suami. Ada perempuan yang menghisap ****** berukuran sangat besar (kelihatannya lebih besar dari k***** suami Riniana ) hingga k***** itu memuntahkan air maninya. Astaga, perempuan itu membiarkan mani itu muncrat sampai membasahi wajahnya, berleleran, dan bahkan meminumnya tanpa ada rasa jijik.

Tetapi yang paling membangkitkan birahi Riniana adalah persetubuhan orang Jepang. Mungkin karena mereka sama-sama orang Asia, jadi tampak lebih real dibandingkan dengan wanita kulit putih. Dan mungkin ada kesan surprise juga bagi Riniana , bahwa orang-orang Jepang yang tampak sopan itu dapat begitu bernafsu di dalam sex. Riniana memang bukan orang keturunan Chinese, tetapi kulit Riniana cukup putih untuk ukuran orang *********** Jadi Riniana melihat semacam ada kesamaan antara diri Riniana dengan wanita Jepang itu walau tentunya kulit Riniana tidak seputih mereka.

Wanita Jepang juga memiliki kulit kemaluan, bibir-bibir memek yang berwarna gelap kecoklatan, mirip seperti kemaluan Riniana sendiri Riniana juga mendapatkan suatu situs di mana wanita-wanita muda Jepang mengisap k***** hingga muncrat dan air mani yang sangat banyak berleleran di mukanya yang berkulit putih. Riniana selalu panas dingin melihat itu. Kehidupan sex internet yang paling memabukkan Riniana adalah cerita-cerita nafsu di “Cerita sex” dan melebihi segala suguhan gambar sex yang ada. Riniana sangat terangsang membaca cerita-cerita menakjubkan itu. Tidak Riniana sangka bahwa kehidupan sex orang-orang Indonesia dapat seliar dan juga seindah itu.

Yang paling merangsang dan membuat Riniana agak histeris adalah cerita sex antara orang yang masih sedarah, seperti antara tante dengan keponakan, antara sepupu, saudara ipar, atau malah antara keponakan dan tantenya. Mungkin ini karena perasaan Riniana terhadap Adit keponakan Riniana . Di situs lain, Riniana pernah membaca cerita sexual antara keponakan dengan tantenya. Riniana sampai menangis membaca cerita itu, tetapi juga sekaligus merasakan birahi yang luar biasa.

Ini tidak berarti bahwa Riniana berniat menyetubuhi keponakan Riniana sendiri, Riniana takut atas dosanya. Riniana kira kejadian berikutnya yang akan Riniana ceritakan adalah takdir yang tidak dapat Riniana hindarkan. Riniana begitu lemah dari godaan setan dan sangat menikmati apa yang Riniana perbuat. Kejadian itu adalah pada sore hari sekitar jam setengah empat, beberapa minggu setelah kejadian Riniana memergoki Adit beronani, kalau tidak salah dua atau tiga hari menjelang tahun baru. Bandar Togel Online

Sebelumnya Riniana baru menutup internet, membaca cerita-cerita di “Cerita sex” dan melipat-lipat pakaian yang akan disetrika. Pada saat melipat pakaian yang akan disetrika itu akan selesai, Riniana mendengar ada ketukan pintu, ada tamu. Apa boleh buat, si tamu harus menunggu Riniana selesai. Sesudah selesai melipat pakaian, Riniana intip dari dalam, ternyata dia adalah Budi.

Budi adalah suami dari ipar (adik suami) Riniana . Riniana sangat dekat dengan Dian, istri Budi. Riniana juga mempunyai hubungan baik dengan Budi. Ia berumur kira-kira 36 tahun, berwajah tampan dengan kulit putih dan Riniana akui lebih tampan dari suami Riniana . Perawakannya tidak tinggi, hanya sekitar 164 cm, hampir sama dengan tinggi Riniana . Melihat Budi di luar Riniana jadi agak terburu-buru.

Biasanya Riniana menemui orang yang bukan suami dan keponakan (atau wanita) selalu dengan mengenakan pakaian wanita rapi dan tertutup rapat. Karena terburu-buru dan tanpa Riniana sadari, Riniana hanya mengenakan baju tidur berkain halus warna putih sebatas lutut berlengan pendek dengan kancing-kancing di depan. Untung Riniana masih sempat mengenakan secarik kain selendang warna hitam untuk menutup kepala, seperti selendang tradisional yang diselempangkan di kepala hanya untuk menutup rambut.

Leher Riniana terbuka dan telinga Riniana terlihat jelas. Apa boleh buat Riniana tidak dapat membiarkan Budi menunggu Riniana di depan rumah terlalu lama. Riniana membuka pintu. Budi tersenyum melihat Riniana walaupun Riniana tahu dia agak heran melihat Riniana tidak berpakaian seperti biasanya.

“Apa kabar Riniana ”, sapanya,
“Saya membawakan titipan pakaian dari Dian”.
“Eh, ayo masuk Bud, baru dari kantor ya ?”, dan Riniana persilakan dia masuk. Riniana lalu mengambil barang yang dibawa Budi dan meletakkannya di meja makan.

Meja makan terletak di ruang tengah tidak jauh dari meja komputer. Dapur dapat terlihat jelas dari ruang tamu. Sambil duduk di sofa ruang tamu, Budi mengatakan

“Saya tadi ketemu suamimu di kantor katanya baru pulang jam enam nanti”.
“Eh, Mana keponakanmu, Riniana ?”, kata Budi lagi.
“Adit sedang main ke rumah teman dari siang tadi dan katanya mungkin baru pulang agak malam” kata Riniana .

Tiba-tiba Riniana menyadari bahwa mereka hanya berdua saja. Riniana duduk di sofa di seberang dari kursi sofa yang diduduki Budi. Pada saat Riniana mulai duduk Riniana baru menyadari agak sulit untuk duduk dengan rapi dan tertutup dengan pakaian yang Riniana kenakan. Posisi alas duduk sofa cukup rendah sehingga pada saat duduk lutut terasa tinggi dibandingkan dengan pantat.

Jadi bagian bawah paha Riniana agak terangkat sedikit dan agak sulit tertutup sempurna dengan pakaian seperti yang Riniana kenakan dan pada saat duduk ujung pakaian tertarik ke atas lutut. Budi tampak agak terkesiap melihat Riniana . Sekilas ia melirik ke lutut dan paha Riniana yang memang putih dan tidak pernah kena sinar matahari (Riniana selalu berpakaian panjang ke luar rumah). Riniana agak malu dan canggung (Riniana kira Budi juga tampak agak canggung). Tetapi mereka sudah bukan remaja lagi dan dapat menguasai diri

“Apa kabar Dian, Bud”, tanya Riniana .
“Dian beberapa hari ini kurang sehat, kira-kira sudah semingguan lah”, kata Budi.
“Bagaimana Adit, Riniana ?, apa enggak ada pelajaran yang tertinggal ?”, Budi balik bertanya.
“Yah, si Adit sudah mulai oke koq dengan pelajarannya. Mudah-mudahan saja sih prestasinya terus-terusan bagus”, Riniana jawab.

Tiba-tiba Budi bilang

” Wah, kayak-kayaknya Adit semakin getol main komputernya yah Riniana , kan sudah SMA”. Deg perasaan Riniana , semua pengalaman internet jadi terbayang kembali.

Terutama terbayang pada Adit saat beronani di depan komputernya.

“Eh, kenapa kak Riniana , koq kaya seperti orang bingung sih ?”, Budi melihat perubahan sikap Riniana .
“Ah, tidak apa-apa kok. Tapi si Adit memang sering sekali main komputer.” kata Riniana .

Riniana mendadak merasakan keberduaan yang mendalam di ruangan itu. Riniana merasa semakin canggung dan ada perasaan berdebar. Untuk menghindar dari perasaan itu Riniana menawarkan minum pada Budi,

“Wah lupa, kamu mau minum apa Bud ?”.
“Kalau tidak merepotkan, Riniana minta kopi saja deh”, kata Budi.

Riniana bangkit berdiri dari sofa. Tanpa Riniana sengaja, paha dan kaki Riniana sedikit terbuka pada saat Riniana bangun berdiri. Walaupun sekilas, Riniana melihat pandangan mata Budi melirik lagi ke paha Riniana , dan tampak agak gugup. Apakah dia sempat melihat bagian dalam paha saya?, pikir Riniana di dalam hati.

“Tunggu sebentar ya..”, kata Riniana ke Budi.

Sambil menuju ke kamar membawa pakaian titipan dari Dian, Riniana melirik sebentar ke arah Budi. Budi tampak tertunduk tetapi tampak ia mencuri pandang ke arah Riniana . Riniana tersadar bahwa penampilan pakaian Riniana yang tidak biasanya telah menarik perhatiannya. Terutama sekali mungkin karena posisi duduk Riniana tadi yang menyingkap bagian bawah pakaian Riniana . Riniana yang terbiasa berpakaian tertutup rapat, ternyata dengan pakaian seperti ini, yang sebenarnya masih terbilang sopan, telah mengganggu dan menggugah (sepertinya) perhatian Budi.

Menyadari ini Riniana merasa berdebar-debar kembali, dan tubuh Riniana terasa seperti dialiri perasaan hangat. Tanpa sengaja Riniana melihat cermin lemari pakaian dan menyaksikan penampilan Riniana di kaca yang membuat Riniana terkesiap. Ternyata pakaian yang Riniana kenakan tidak dapat menyembunyikan pola pakaian dalam (bra dan celana dalam) yang Riniana kenakan. Celana dalam yang Riniana pakai terbuat dari bahan tipis berwarna putih sedangkan kutangnya berwarna hitam.

Baca juga : 

Hoki Dapat Memek Gratis Pas Lagi Nyales
 TOGEL ONLINE


Karena pakaian yang Riniana kenakan berwarna putih dan terbuat dari bahan yang halus maka celana dalam dan bh tadi tampak terbayang dari luar. Ya ampun ., Riniana tidak menyadari, dan tentunya Budi dapat melihat dengan leluasa. Riniana menjadi merasa agak jengah. ceritasexpembantu.com Tetapi entah mengapa ada perasaan lain yang muncul, Riniana merasa sexy dan ada perasaan puas bahwa Budi memperhatikan penampilan Riniana . Tubuh Riniana tampak ramping dengan kulit yang putih. Budi yang Riniana anggap sopan dan ramah itu ternyata memperhatikan tubuh dan penampilan Riniana . Riniana merasa nakal dan tiba-tiba perasaan birahi itu muncul sedikit demi sedikit. Bayang-bayang persetubuhan dan sex di internet melingkupi Riniana .

Oh., bagaimana ini.. Aduh ., birahi ini, apa yang harus dilakukan. Riniana jadi tidak bisa berpikir lurus. Riniana berusaha menenangkan diri tetapi tidak berhasil. Akhirnya Riniana putuskan, Riniana akan melakukan sedikit permainan, dan lihat saja apa nanti yang akan terjadi. Riniana merasa jatuh ke dalam takdir. Dengan dada berdebar, perasaan malu, perasaan nakal, dan tangan agak gemetar, Riniana membuka kancing baju Riniana yang paling bawah. Bagian bawah dari baju Riniana sekarang tersibak hingga 15 cm di atas lutut.

Mungkin bukan seberapa, tetapi bagi Riniana sudah lebih dari cukup untuk merasakan kenakalan birahi. Satu lagi kancing baju yang paling atas Riniana buka sehingga bagian atas yang mulai menggunduk dari tetek Riniana mulai terlihat.

Payudara Riniana cukup montok, berukuran 34B. Sambil berdebar-debar Riniana keluar kamar menuju dapur.

“Wah maaf ya Bud, agak lama, sekarang Riniana buat dulu kopinya.” kata Riniana .

Riniana dapat merasakan Budi memandang Riniana dengan perhatian yang lebih walaupun tetap sangat sopan. Ia tersenyum, tetapi lagi-lagi pandangannya menyambar bagian bawah tubuh Riniana . Riniana tahu bahwa untuk setiap langkah Riniana , pakaian bawah Riniana tersibak, sehingga ia dapat melihat bagian paha Riniana yang mulai sangat memutih, kira-kira 20 cm di atas lutut. Riniana merasa sangat sexy dan nakal, dibarengi dengan birahi. Saat itu Riniana tidak ingat lagi akan suami dan keponakan. Pikiran Riniana sudah mulai diselimuti oleh nafsu berahi. Riniana berpikir untuk menggoda Budi

Riniana membuka lemari dapur dan membungkuk untuk mengambil tempat kopi dan gula. Riniana sengaja membungkukkan pinggang ke depan dengan menjaga kaki tetap lurus. Baju Riniana bagian belakang tertarik ke atas sekitar 20 cm di atas lipatan lutut dan celana dalam tercetak pada baju karena ketatnya. Riniana dapat merasakan Budi memandangi tubuh Riniana terutama pantat dan paha Riniana. Kepuasan melanda Riniana yang dapat menarik perhatian Budi. Riniana merasa Budi selalu melirik-lirik Riniana . Secangkir kopi yang masih panas Riniana bawa ke ruang tamu. Tepat di depan sofa ada meja pendek untuk meletakkan minuman. Riniana berjongkok persis di seberang Budi untuk meletakkan kopi. Riniana berjongkok dengan satu lutut di lantai sehingga posisi kaki agak terbuka. Samar-samar Riniana mendengar Budi mendesis.

Sambil meletakkan kopi Riniana lirik dia, dan ternyata ia mencuri pandang ke arah paha-paha Riniana. Riniana yakin ia dapat melihat nyaris ke pangkal paha Riniana yang tertutup celana dalam putih. Sambil berjongkok seperti itu Riniana ajak dia ngobrol.

“Ayo di minum kopinya Bud, nanti keburu dingin”, kata Riniana .
“Oh, ya, ya, terima kasih”, kata Budi sambil mengambil kopi yang memang masih panas, sambil kembali pandangannya menyambar ke arah bagian dalam paha Riniana .

Sekitar tiga menitan Riniana ngobrol dengan Budi membicarakan masalah kopi, sambil tetap menjaga posisi Riniana . Riniana lihat Budi mulai gelisah dan mukanya agak pucat

Apakah ia terangsang, tanya Riniana dalam hati. Riniana kemudian bangkit dan duduk di sofa di tempat semula Riniana duduk. Riniana duduk dengan menyilangkan kaki dan menumpangkan paha yang satu ke atas paha yang lain. Riniana melihat lagi Budi sekilas melirik ke bagian tubuh Riniana.

“Hemmhhh ..”, Riniana mendengar Budi menghela napas.

Bagian bawah baju Riniana tertarik jauh ke atas hingga setengah paha, dan Riniana yakin Budi dapat melihat paha Riniana yang terangkat (di atas paha yang lain) hingga dekat ke pantat Riniana. Mereka terdiam beberapa saat. Secara perlahan Riniana merasakan memek Riniana mulai berdenyut. Suasana ini membuat Riniana mulai terangsang. Pandangan Riniana tanpa terasa menyaksikan sesuatu yang mengguncang dada.

Riniana melihat mulai ada tonjolan di celana Budi di bagian dekat pangkal paha. Dada Riniana berdebar-debar dan darah terasa mendesir. Riniana tidak sanggup mengalihkan pandangan Riniana dari paha Budi. Astaga, tonjolan itu semakin nyata dan membesar hingga tercetaklah bentuk seperti batang pipa. Oh., ukuran tonjolan itu membuat Riniana mengejang. Riniana merasa malu tetapi juga dicengkeram perasaan birahi. Muka Riniana terasa memerah.

Riniana yakin Budi pasti menyaksikan Riniana memandangi tonjolan kontolnya. Untuk memecahkan suasana diam Riniana berusaha mencari omongan. Sebelumnya Riniana agak menyandar pada sofa dan menurunkan kaki Riniana dari kaki yang lain. Sekarang Riniana duduk biasa dengan paha sejajar agak terbuka. Bagian bawah baju Riniana tertarik ke atas.

“Ehhheeehh”, terdengar desah Budi. Kini ia dapat melirik dan menyaksikan dengan leluasa kedua belah paha Riniana hingga bagian atas.

Paha Riniana cukup berisi berwarna putih. Budi seolah tidak dapat mengalihkan pandangannya dari paha Riniana . Ohhhh .., Riniana lihat tonjolan di celananya tampak berdenyut. Riniana merasakan nafsu yang menggejolak dan pumya keinginan untuk meremas tonjolan itu.

“Eh .. Bud, kenapa kamu? Kamu kok kayaknya pucat lho”, astaga suara Riniana terdengar gemetar.
“Ah..,Riniana .., enggak … apa-apa kok”, suara Budi terputus-putus, wajahnya agak tersipu, merah dan tampak pucat. “Itu kok ada tonjolan, memangnya kamu kenapa?”, kata Riniana sambil menggangukkan kepala ke tonjolan di celananya. Bandar Casino Terbesar

Ahh, Riniana malu sekali waktu mengucapkan itu, tapi nafsu Riniana mengalahkan semua pikiran normal.

“Ehh.., euuuh., oh yahh ., ini lho, penampilan Riniana beda sekali dengan biasanya” kata Budi jujur sambil terbata-bata.

Riniana paksakan diri untuk mengatakan.

“Apa Budi tertarik . terangsang .. melihat Riniana ?”.
“Ahh, saya nggak bisa bohong, penampilan Riniana .. eh . tidak biasanya. Riniana mesti sudah bisa lihat kalau saya terangsang. Kita kan sudah bukan keponakan kecil lagi” kata Budi.

Tiba-tiba saja Budi berdiri dan duduk di sebelah Riniana.

“Riniana , . eh saya mohon mohon maaf, tapi saya tidak sanggup menahan perasaan. Riniana jangan marah … ” begitu saja meluncur kata-kata itu dari Budi.

Ia mengucapkan dengan sangat perasaan dan sopan. Riniana terlongong-longong saja mendengar kata – katanya..

“Ahh .. Bud .”, hanya itu kata yang terucap dari mulut Riniana.

Dengan beraninya Budi mulai memegang tangan kanan Riniana dan mengusap-usapnya dengan lembut. Diangkatnya tangan Riniana dan diciumi dengan lembut. Dan yang menggairahkan Riniana , jari-jari tangan Riniana dijilat dan dihisapnya. Riniana terbuai dan terangsang oleh perbuatannya. Tiba-tiba saja diletakkannya tangan Riniana tepat di atas kontolnya yang menonjol. Tangan Riniana terasa mengejang menyentuh benda yang keras dan liat tersebut. Terasa k***** Budi bergerak-gerak menggeliat akibat sentuhan dan remasan tangan Riniana .

“Eehhmm.” Budi mendesah.

Tanpa terasa Riniana mulai meremas-remas tonjolan itu, dan k***** Budi terasa semakin bergerak-gerak.

“Oooh Riniana , eeehhhmmm … ohhgg, nikmaat sekali .”, Budi mengerang.
“Eeehhh . jangan terlalu keras meremasnya, ahh .. diusap-usap saja, saya takut tidak kuat nahannya”, bisik Budi dengan suara gemetar.

Budi mulai membelai kepala Riniana dengan kedua tangannya. “Kak Riniana lehernya putih sekali”, katanya lagi. Riniana merasa senang mendengar ucapannya. Dibelainya rambut Riniana dengan lembut sambil menatap muka Riniana .

Riniana bergetar memandang tatapannya dan tidak mampu melawan pandangannya. Budi mulai menciumi pipi Riniana . Dikecupnya kedua mata Riniana mesra. Digesek-gesekkannya hidungnya ke hidung Riniana ke bibir Riniana berlama-lama bergantian. Saat itu tidak hanya birahi yang melanda Riniana .. tetapi juga perasaan Riniana ng yang muncul. Ditempelkannya bibirnya ke bibir Riniana dan digesek-gesekkan. Rasa geli dan panas terasa menjalar merambat dari bibir Riniana ke seluruh tubuh dan bermuara ke daerah selangkangan.

Riniana benar-benar terbuai. Riniana tidak lagi mengusap-usap kontolnya dari balik celana, tetapi kedua lengan Riniana sudah melingkari lehernya tanpa sadar. Mata Riniana terpejam erat-erat menikmati cumbuannya. Tiba-tiba terasa lidahnya menerobos masuk mulut Riniana dan dijulurkannya menyentuh ujung lidah Riniana . Dijilatinya lidah Riniana dengan lidahnya.

“Eenggghh ..” Tanpa sadar Riniana menjulurkan lidah Riniana juga.

Kini mereka saling menjilat dan napas Riniana tersengal-sengal menikmati kelezatan rangsangan pada mulut Riniana . Air ludah Riniana yang mengalir dijilati oleh Budi. Seperti orang kehausan, ia menjilati lidah dan daerah bibir Riniana .

“Aaauungghh .. ooohhhh…”, Riniana mulai mengerang-erang. Napas Budi juga terdengar memburu,
“Heeeghh… hhnghh”, ia mulai mendesah-desah.

Muka mereka sekarang berlepotan ludah, bau ludah tercium tetapi sangat Riniana nikmati.

Dikenyot-kenyotnya lidah Riniana kini sambil menjelajahkan lidahnya di rongga mulut Riniana . Riniana membuka mulut Riniana selebar-lebarnya untuk memudahkan Budi. Sekali-kali ia menghirup cairan ludah Riniana . Riniana tidak menyangka, laki-laki yang sehari-hari tampak sopan ini sangat menggila di dalam sex. Dijilat-jilatnya juga leher Riniana . Sekali-kali leher Riniana digigit-gigit. Ohhh .., alangkah nikmatnya, Riniana sangat menikmati yang ia lakukan pada Riniana .

Tiba-tiba Budi menghentikan aktivitasnya,

“Riniana , pakaiannya saya buka yaahh”. Tanpa menunggu jawaban Riniana , ia mulai membuka kancing-kancing baju dari atas hingga ke bawah. Dilepaskannya baju Riniana .

Sekarang Riniana tergolek bersandar di sofa hanya dengan BH dan celana dalam saja beralaskan baju yang sudah terlepas.

“Indah sekali badan Riniana . Putih sekali”, katanya.

Diusap-usapnya perut Riniana .Diciumnya lembut perut Riniana dan dijilatnya sedikit pusar Riniana . Rasa geli dan nikmat menjalar dari pusar dan kembali bermuara di daerah kemaluan Riniana . Budi mengalihkan perhatiannya ke tetek Riniana . Diusap-usapnya tetek Riniana dari balik BH. Perasaan geli tetapi nyaman terasa pada tetek Riniana . Tanpa diminta Riniana buka BH sendiri. Kini kedua tetek Riniana terpampang tanpa penutup. Bayu memandangi kedua gundukan di dada Riniana dengan muka serius.

Tetek Riniana yang montok dan kenyal dengan pentil berwarna coklat muda. Kemudian ia mulai membelai-belai kedua tetek Riniana . Merinding nikmat terasa tetek Riniana . Semakin lama belaiannya berubah menjadi pijitan-pijitan penuh nafsu. Kenikmatan terasa menerjang kedua tetek Riniana . Riniana mengerang-erang menahan rasa nikmat ini. Kini dijilatinya pentil tetek yang sebelah kanan. Tidak puas dengan itu dikenyotnya pentil tadi dalam-dalam sambil meremas-remas tetek. Riniana tidak dapat menahan nikmat dan tanpa terasa tubuh Riniana menggeliat-geliat liar.

Cairan terasa merembes keluar memek Riniana dan membasahi celana dalam yang Riniana kenakan. Kini Budi berpindah ke tetek dan pentil Riniana yang sebelah kiri dan melakukan hal yang sama. Dikenyutnya pentil Riniana sambil digigit-gigit, dan diremas-remasnya pula kedua tetek Riniana . Perasaan nikmat membakar tetek Riniana dan semakin lama rasa nikmat itu menjalar ke lubang memek Riniana . memek Riniana terasa basah kuyup oleh cairan yang keluar. Riniana mengerang-erang dan mengaduh-aduh menahan nikmat,

“Oooohh Buuuud..”. Tangan Budi sekarang menjalar ke bagian celana dalam Riniana .
“Ahhh, Riniana celananya sudah basah sekali”, kata Budi.
“Enghh, iya Buud.., Riniana sudah sangat terangsang, ooohhh, nikmat sekali”, kata Riniana .

Tepat di bagian depan memek Riniana , jari-jarinya membelai-belai bibir memek melalui celana dalam. Rasa geli bercampur nimat yang luar biasa menerjang memek Riniana . Riniana tidak dapat menahan rasa nikmat ini, dan mengerang -erang. Kemudian Budi menarik dan melepas celana Riniana . Kini Riniana tergeletak menyandar di sofa tanpa busana sama sekali. “Ohh, indah sekali”, kata Budi. Diusap-usapnya rambut jembut Riniana yang jarang-jarang itu. “Sangat merangsang lan”, kata Budi. Dibukanya kedua belah paha Riniana , dan didorong hingga lutut Riniana menempel di perut dan dada. Bibir-bibir memek Riniana kini terbuka lebar dan dapat Riniana rasakan lubang memek Riniana terbuka.

Riniana merasa ada cairan merembes keluar dari dalam lubang memek. Riniana sudah sangat terangsang. Tiba-tiba saja Budi berlutut di lantai dan ohhhhh, diciumnya memek Riniana .

“Ahh, jangan Bud, malu…”, kata Riniana kagok.

Budi tidak perduli. Dijilatinya memek Riniana . Perasaan nikmat menyerbu daerah selangkangan Riniana . Riniana tidak dapat berkata apa-apa lagi dan hanya menikmati yang dia lakukan. Dijilatinya kelentit Riniana , dan sekali-sekali dijulurkannya lidahnya masuk ke lubang memek yang sudah sangat basah itu. Ujung lidah Budi keluar masuk lubang kenikmatan Riniana , kemudian berpindah ke kelentit, terus berganti-ganti. Tangan Budi meremas-remas tetek Riniana dengan bernafsu. Slerp, slerp .., bunyi lidah dan mulutnya di memek Riniana

Kenikmatan semakin memuncak di memek Riniana , dan terasa menembus masuk hingga ke perut dan otak Riniana . Riniana tidak mampu lagi menahannya. Kedua kaki Riniana mengejang-ngejang, Riniana menjepit kepala Budi dengan tangan dan Riniana tarik sekuat-kuatnya ke memek Riniana . Riniana gosok-gosokkan mukanya ke memek Riniana .

“Oooh, Buuud, Riniana keluar, ooooohhh …, nikmat sekali, oohhhh” Riniana menjerit dan mengerang tanpa Riniana tahan lagi.

Rasa nikmat yang tajam seolah menusuk-nusuk memek dan menjalar ke seluruh tubuh. Terpaan nikmat itu melanda, dan tubuh Riniana terasa mengejang beberapa saat. Sesudah kenikmatan itu lewat, tubuh Riniana terasa lemah tetapi lega dan ringan. Kaki Riniana terjuntai lemah. Budi sudah berdiri. Ia kini melepas seluruh bajunya. Celana panjang dipelorotkannya ke bawah dan dilepas bersama dengan celana dalamnya. Oohhhhh, tampak pemandangan yang luar biasa. Budi ternyata memiliki k***** yang besar, tidak sesuai dengan badannya yang sedang-sedang ukurannya. k***** itu berwarna coklat kemerahan.

Suami Riniana bertubuh lebih besar dari Budi, tetapi k***** Budi ternyata luar biasa. Astaga, ia mengocok-kocok k***** itu yang berdiri kaku dan terlihat mengkedut – kedut. Kepala kontolnya tampak basah karena cairan dari lubang kencingnya. Tanpa Riniana sadari, tangan Riniana menjulur maju dan membelai k***** itu. Ogghhh besarnya, dan alangkah kerasnya. Riniana remas kepalanya, oohhhh .. Keras sekali, Riniana peras-peras kepalanya.

Budi mengejang-ngejang dan keluar cairan bening menetes-netes dari lubang di kepala kontolnya.

“Ahhhhh, jangan Riniana , saya nggak tahan, nanti saya muncrat keluar”, bisiknya sambil mengerang.
“Saya mau keluarkan di dalam memek Riniana saja, boleh yahhh ?”, kata Budi lagi.
“Ahh, iya, Buud .., cepetan masukin ke memek Riniana , ayoohh”, kata Riniana .

k***** yang keras itu Riniana tarik dan tempelkan persis di depan lubang memek Riniana yang basah kuyup oleh cairan memek dan ludah Budi. Tidak sabar Riniana rangkul pantat Budi, Riniana jepit pula dengan kedua kaki Riniana , dan Riniana paksa tekan pinggulnya. Ahhhhh, lubang memek Riniana terasa terdesak oleh benda yang sangat besar, ohhhh dinding-dinding memek Riniana terasa meregang. Kenikmatan mendera memek Riniana kembali. k***** itu terus masuk menembus sedalam-dalamnya. Dasar lubang memek Riniana sudah tercapai, tetapi k***** itu masih lebih panjang lagi. Belum pernah Riniana merasakan sensasi kenikmatan seperti ini. Agen Poker Online

Riniana hanya tergolek menikmati kebesaran k***** itu. Budi mulai meremas-remas tetek Riniana dengan kedua tangannya. Tiba-tiba k***** itu mengenjot memek Riniana keluar masuk dengan cepatnya. Riniana tidak mampu menahannya lagi, orgasme kembali melanda, sementara k***** itu tetap keluar masuk dipompa dengan cepat dan bertenaga oleh Budi.

“Aduuuhh, Buud, nikmat sekali.., aku nggak kuat lagi ..”. Riniana merengek-rengek karena nikmatnya.
“Hheehhhheh, sebentar lagi saya keluaaaar lan ..”, kata Budi. Kocokannya semakin menjadi-jadi.

Tiba-tiba terasa tubuhnya menegang.

“Ahhhuuuggh, saya keluar laan .”, erang Budi tertahan-tahan.

k***** Budi terbernam sedalam-dalamnya. Croot .. crooott . crooott, Riniana merasakan ada cairan hangat menyemprot jauh di dalam memek Riniana seolah tanpa henti. Budi memeluk Riniana erat-erat sambil menyemprotkan cairan maninya didalam memekku. Mukanya tampak menegang menahan kenikmatan. Ada sekitar satu menit ia meregang nikmat sambil memeluk Riniana . Sesudah itu Budi menghela napas panjang.

“Saya tidak tahu apakah saya menyesal atau tidak, … tapi yang tadi sangat nikmat. Terima kasih Riniana ”. Diciuminya muka Riniana .

Riniana tidak dapat berkata apa-apa. Air mata Riniana menetes keluar. Riniana sangat menyesali yang telah terjadi, tetapi Riniana juga menikmatinya sangat mendalam.

Saat itu Riniana juga merasakan penyesalan Budi. Riniana tahu ia sangat menyayangi Dian istrinya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur. Sejak kejadian itu, mereka hanya pernah mengulangi bersetubuh satu kali. Itu mereka lakukan kira-kira di minggu ketiga bulan Januari. Yang kedua itu mereka melakukannya juga dengan menggebu-gebu. Sejak itu mereka tidak pernah melakukannya lagi hingga kini. Mereka masih sering bertemu, dan berpandangan penuh arti.

Tetapi mereka tidak pernah sungguh-sungguh untuk mencari kesempatan melakukannya. Riniana masih terus didera nafsu sex setiap hari. Riniana masih terus bermain dengan internet dan menjelajahi dunia sex internet. Riniana terus berusaha menekan birahi, tetapi Riniana merasa tidak mampu. Mungkin suatu saat Riniana nanti Riniana akan melakukannya lagi dengan Budi, dengan segala perasaan dan kegalauan yang menyertai. Keinginan keras Riniana untuk tak mudah tergoda menjadi istri yang tergoda dengan hubungan seks yang bersensasi, sulit untuk terwujud karena si ponakan tinggal dirumah sendiri, ini hanya terjadi bila tidak ada yang mengundang untuk menggoda.

Tags : Gairah Birahiku, Cerita Seks, Cerita Sange, Cerita Dewasa, Cerita Ngewe, Cerita Sedarah
Share:

Rabu, 24 Juli 2019

Cerita Dewasa Pengalaman Seks Tukar Bini Tetangga

Gairah Birahiku - Kali ini berkisah pengalamanku bercinta dengan tetangga baruku, dimana istri tetanggaku yang sangat bahenol dan sering bikin burungku naik turun itu akhirnya bisa kudapatkan walaupun dengan kompensasi aku harus merelakan istriku di tiduri oleh suami tetangga baruku.
Cerita Dewasa Pengalaman Seks Tukar Bini Tetangga

Kurasa tidak perlu aku ceritakan tentang nama dan asalku, serta tempat dan alamatku sekarang. Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun, kalau dipikir-pikir seharusnya aku sudah punya anak, karena aku sudah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun aku tidak begitu ganteng, aku cukup beruntung karena mendapat isteri yang menurutku sangat cantik. Bahkan dapat dikatakan dia yang tercantik di lingkunganku, yang biasanya menimbulkan kecemburuan para tetanggaku. Cerita Seks

Isteriku bernama Resty. Ada satu kebiasaanku yang mungkin jarang orang lain miliki, yaitu keinginan sex yang tinggi. Mungkin para pembaca tidak percaya, kadang-kadang pada siang hari selagi ada tamu pun sering saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk melakukan hal itu. Yang anehnya, ternyata isteriku pun sangat menikmatinya.

Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku pada sex. Mungkin karena belum punya anak, isteriku pun selalu siap setiap saat. Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Atau mungkin karena isteriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga sangat baik, usianya kira-kira sebaya denganku. Hanya isterinya, woow busyet.., selain masih muda juga cantik dan yang membuatku gila adalah bodynya yang wah, juga kulitnya sangat putih mulus.

Mereka pun sama seperti kami, belum mempunyai anak. Mereka pindah ke sini karena tugas baru suaminya yang ditempatkan perusahaannya yang baru membuka cabang di kota tempatku. Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Agus dan Mbak Rini. Selebihnya saya tidak tahu latar belakang mereka. Boleh dibilang kami seperti saudara saja karena hampir setiap hari kami ngobrol, yang terkadang di teras rumahnya atau sebaliknya. Pada suatu malam, saya seperti biasanya berkunjung ke rumahnya, setelah ngobrol panjang lebar, Agus menawariku nonton VCD blue yang katanya baru dipinjamnya dari temannya.

Aku pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film blue tentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba isteri Agus ikut nonton bersama kami. “Waduh, gimana ini Gus..? Nggak enak nih..!” “Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang. Kalau Mas nggak keberatan, Mbak Res diajak sekalian.” katanya menyebut isteriku. Aku tersinggung juga waktu itu.

Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian di rumah. “Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?” kata isteriku ketika kuajak. Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Agus. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun. Paginya aku tidak bertemu Agus, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat isterinya sedang minum teh. Agen Poker Online

Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Aku bilang Resty tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur. Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, aku kembali ke rumah menemui isteriku.

Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Resty tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai isteriku menjerit. Edan, kok aku sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yang

kulakukan terhadapnya. Resty langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan. “Mas.., sekarang Mas..!” pinta isteriku memelas. Akhirnya aku mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya, “Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..?” Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Rini lah yang menaikkan tensiku pagi ini.

Sorenya Agus datang ke rumahku, “Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya..?” tanyanya setelah kami berbasa-basi. “Maksudmu apa Gus..?” tanyaku heran. “Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Resty bergulat setelah ngobrol dengannya.” Loh, aku heran, dari mana Rini nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Agus langsung menambahkan, “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas.” katanya tanpa malu-malu. “Begini saja Mas,” tanpa harus memahami perasaanku, Agus langsung melanjutkan, “Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..?” “Acara apa Gus..?” tanyaku penasaran. “Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana..?” “Pesta apaan..? Gila kamu.” “Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Kita berempat aja, sekedar refresing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya..?” Malamnya, menjelang pukul 20.00, Agus bersama isterinya sudah ada di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami.

Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Aku tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Agus dari rumahnya. Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati isteriku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya dan menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang, Resty juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Resty sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukan hal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.

Kuperhatikan Agus perlahan-lahan mendudukkan Rini di meja yang ada di depan kami, mengangkat rok yang dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu. Rini juga tinggal hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, dan masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang. Perlahan-lahan Agus membuka BH Rini, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah penutupnya terbuka. “Kegilaan apa lagi ini..?” batinku. Seolah-olah

Agus mengerti, karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Agus. Kemudian kudekati Rini yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sementara Agus kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Resty yang biasanya aku lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Rini. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah.

Baca juga : 

Hoki Dapat Memek Gratis Pas Lagi Nyales
 BANDAR TOGEL ONLINE


Perlahan-lahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Rini ini. “Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..!” erang Rini seolah sudah siap untuk melakukannya. Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Kutatapi seluruh bagian tubuh Rini yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini

bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja. Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam. “Sshh.., akh..!” Rini menggelinjang nikmat.

Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Rini mendesis. Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Rini, kuhisap bagian putingnya, tubuh Rini bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas. Posisi Rini sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga kemaluanku tepat ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat. Rini memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.

Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Agus dan isteriku seperti membentuk angka 69. Resty ada di bawah sambil mengulum kemaluan Agus, sementara Agus menjilati kemaluan Resty. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami. Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Rini, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari mulutnya. Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya.

Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Rini terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan kemaluanku ke lubangnya. Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan kemaluanku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan senjataku menuju lubang milik Rini. Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Rini mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Terus Mas, masukkan lagi akhh..!” Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya

melakukannya dengan isteriku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Tanganku sekarang sudah meremas payudara Rini dengan lembut sambil mengusapnya. Mulut Rini pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Rini nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Rini berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Agus dan isteriku tidak kuperhatikan lagi. Yang kurasakan sekarang adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Rini. Luar biasa kemaluan Rini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Bandar Togel Terpercaya

Mata Rini merem melek menikmati permainan ini. Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah.Posisi sekarang berubah, Rini sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Rini juga semakin ketat karena membungkuk. Kukangkangkan kaki Rini dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya. Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kali ini berhasil, tapi Rini melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong kemaluanku sambil sesekali menariknya.

Lubangnya terasa sempit sekali. Beberapa saat, tiba-tiba ada cairan milik Rini membasahi lubang dan kemaluanku hingga terasa nikmat sekarang. Kembali kudorong senjataku dan kutarik sedikit. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Sepertinya Rini pun menikmati gaya ini. Buah dada Rini bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu. Erangannya semakin panjang. Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Rini semakin kuat. Tubuhku terasa semakin panas. Ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya.

Sepertinya menjalar menuju kemaluanku. Aku masih berusaha menahannya. Segera aku mencabut kemaluanku dan membopong tubuh Rini ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Rini telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak kemaluan Rini menyembul mendongak ke atas menantangku. Segera kumasukkan senjataku kembali ke dalam lubang kemaluan Rini. Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Rini semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulakukan padanya. Tiba-tiba Rini memelukku sekuat-kuatnya.

Goyanganku pun semakin menjadi. Aku pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari kemaluanku. Rini menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Rini menjerit kesakitan sambil bergetar hebat. Mulutku terasa asin, ternyata bibir Rini berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai. Di atas sofa Agus dan isteriku ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum puas.Sementara Rini tidak mau melepaskan kemaluanku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku.

Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang milik Rini. Kulihat Rini tidak memperdulikannya. Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya kemaluanku terlepas dari kemaluan Rini. Rini tersenyum puas, walau kelelahan aku pun merasakan kenikmatan tiada tara. Resty juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi. Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Agus dan Rini sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta.

Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Rini berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan isteriku. Seandainya saja.. TAMAT


Tags : Gairah Birahiku, Cerita Seks, Cerita Seks Selingkuh, Cerita Dewasa, Cerita Sange, Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Bokep 2019
Share:

Minggu, 21 Juli 2019

Hoki Dapat Memek Gratis Pas Lagi Nyales

Gairah Birahiku - Perkenalkan nama saya Febri, saat itu saya baru berusisa 25 tahun. Saya akan menceritakan cerita sex pribadi saya ketika pertama kalinya saya bekerja sebagai sales sebuah dealer mobil mewah di Tangerang tepatnya di Serpong. Karena unit kendaraan saya tergolong dijual untuk kalangan ekonomi menengah keatas, maka saya memulai mencari customer di salah satu perumahan mewah di Serpong.
Hoki Dapat Memek Gratis Pas Lagi Nyales

Saat itu kebetulan saya direferensikan oleh teman saya, jika temanya yang berprofesi sebagai pilot sedang mencari mobil mewah. Temanku itu juga memberitahukan lokasi dan alamat calon pembeli mobil mewah itu. Setelah saya tau alamatnya, tanpa buang waktu saya langsung meluncur menuju rumah yang dimaksud itu. beberapa saat kemudian, sampailah saya di rumah itu. Cerita Seks Tante

Pagar tinggi berwarna abu-abu, san bangunan rumah yang luar biasanya mewahnya sekra ng telah berada dihadapan saya,dan saya-pun segera memarkir kendaraanku di depan rumahnya dan langsung saja saya tekan bel rumahnya. Sesaaa kemudian disambutlah saya dengan seekor anjing jenis herder ,

“ Gukk… Gukkk… Gukkk… ”, suara anjing.

Saat itu nyali saya sempat ciut juga nyaliku.

Kemudian tak berapa lama kemudian keluar seorang bapak memanggil berteriak…

“ Simon… Simon… Ayo sini masuk… ”, ucapnya.

Wah keren banget nama si anjing ini. Saya jadi inget temenku di kantor yang bernama Simon, untungnya dia nggak saya ajak ke sini. Kalo saya ajak bisa- bisa dia marah sama yang punya anjing, wkwkwk…

“ Mohon maaf Mas, ada keperluan apa dan ingin mencari siapa Mas ? ”, tanya seorang lelaki agak tua yang menjada menjaga rumah.

“ Saya ingin bertemu Pak akbar, Pak Akbarnya ada Pak ??? ”, tanya saya.

“ Ada pak, beliau ada di dalam, mari silahkan masuk Mas”, ucapnya sambil membuka gerbang rumah.

Kemudian saya-pun masuk dan duduk di teras rumah. Tak berapa lama kemudian datanglah seorang bapak yang kira – kira usianya 36 tahun keluar dan menemuiku,

“ Akbar ”, ucapnya sembali menjulurkan tangan untuk menyalamiku,

“ Say Febri Pak, jadi gini pak, saya mau menawarkan mobil BMW seri… ”, ucapku.

Belum selesai saya bicara, pembicaraan saya sudah dipotong,

“ Oh iya dek saya sudah tau, saya kemarin sudah ditelepon Shela ”, ucapnya.

Oh iya para pembaca, Shela ini adalah teman satu kantor saya.

“ Ohhh begitu ya pak ya, yasudah kalau begitu Pak. Oh iya ini brosurnya pak dan bapak seilahkan melihat – lihat spesifikasinya ”, ucap saya.

Kemudian Pak Akbar menerima brosurku dan membacanya sekilas,

“ Begini Dek Febri, sayakan akan ke Amerika selama 10 hari, untuk urusan dan kelanjutnya diselesaikan dengan istri saya ya dek, nanti biar istri saya yang ke showroom ”, ucapnya menerangkan kepada saya.

Kemudian setelah itu Pak Akbar memanggil istrinya,

“ Nit, sini bentar deh sayang… ”, ucapnya memanggil istrinya.

Wah, mesra banget nih pak Akbar.Tak lama kemudian seorang wanita datang.

“ Ini loh sayang, akukan udah janji sama kamu kalau aku akan kasih hadiah ultah ke kamu, nah Dek Febri ini salaes yang dari showroom, nanti kamu yang urus semuanya yah, selama Papah ke Amerika. ”, Kata pak Akbar kepada istrinya.

“ Iya pah makasih ya Pah ”, ucapnya kepada suaminya.

Kemudian Bu nita ini mengulurkan tangannya ke arahku untuk bersalaman,

“ Saya Nita… ”, ucapnya.

“ Oh iya Bu, saya Febri ”, balasku sembari bersalaman.

Saat itu terasa halus sekali tangannya. Sebagai gambaran, Nita istri pak Akbar ini tingginya sekitar 163 an, berbody sexy , rambut hitam terurai, wajah cantik mirip menggemaskan, usia kira-kira sekitar 33 tahun, dan mempunyai jika saya tafsirkan Bu Nita ini mempunyai ukuran Bra sekitar 34 B. lanjut,

“ Yasudah kalau begitu Bu , besok ibu saya persilahkan ke showroom kami ”, ujar saya sambil menyerahkan kartu nama saya.

Sambung saya,

“ Dan saya saya mau permisi dulu Pak, terima kasih sebelumnya telah mempercayakan pembelian mobil mewah kepada saya, besok ibu saya tunggu di showroom ya Bu, ”, ujar saya sambil mejabat tangan pak Akbar dan berpamitan.

Kemudiaan sayapun bergegas meluncur kembali mencari prospek yang lain. Selama dalam perjalanan pulang saya terbayang -bayang selalu wajah bu Nita yang cantik, bodynya yang sexy itu. Singkat cerita hari-pun berganti, dan handphone saya-pun berdering,

“ Kring… Kring… Kring… “ , bunyi Handphone saya-pun membangunkanku tidurku.

Ketiaka terbangun, saya melihat jam sudah menunjukan pukul 7pagi,

“ Hallo selamat pagi, benar ini dengan Mas Febri? “ terdengar suara wanita di handphone saya.

“ Iya benar, ini saya Fevri ”, ujar saya.

“ Mas Febri, ini Nita yang mau ke showroom bapak, nanti saya sekitar jam 11 siang saya kesana Mas ”, terdengar suara Bu nita.

“ Iya Bu saya tunggu kedatnagannya ”, jawabku kegirangan.

“ Eummm, mohon maaf sbelumnya Mas, kebetulan sopir saya lagi pulang kampung, dan Pak Akbar sudah ke Amerika tadi pagi, bisakah bapak kesini, sekali lagi Maaf ya Mas, Itu kalau tidak menganggu Mas ”, ucapnya.

“ Wah bener juga, ntar kalo mobilnya langsung dibawa siapa yang nyetir yah ? ”, pikirku.

“ Siap deh bu, saya segera ke sana “ jawabku.

“ Makasih Mas, saya tunggu yah, bye “ ucapnya.

Kemudian telpon ditutup.Wah pucuk dicinta ulam tiba. Sayapun segera mandi dan membawa kijangku menuju rumah bu Nita.Tak usah berpanjang lebar, beberapa waktu kemudia pada akhirnya saya tiba dirumah Bu nita, dan mulai mengantar bu Nita menuju showrom. Didalam mobil kami berbincang-bincang,

“ Pak Febri udah nikah? ”, tanyanya membelah kebisuan.

“ Belum bu, Ibu udah berapa lama nikah sama Pak Akbar? Tanya saya.

“ Ooo…belum toh, udah 5 tahun ini nikah sama Pak Akbar “ ucapnya.

“ Ohh… Ibu sudah karuniai buah hati berapa Bu ? “ tanya saya.

Saat itu Bu Nita sejenak terdiam sebentar.

“ Belum punya Dek, habisnya bapak sering ke luar negri sih ”, ucapnya.

Wah kasihan bu Nita ini, udah lama nikah belum punya anak juga, sering ditinggal pergi pasti kesepian, pikiranku udah mulai ngeres.Tak lama kemudian sampailah ke showroom, dan bu Nita jadi membeli mobil tersebut. 2 hari kemudian, sore hari saat saya pulang kantor, telpon berbunyi,

“ Selamat sore dik Febri, bisa ke sini sebentar? Saya mau menanyakan surat- surat mobil yang kemaren ”, ucapnya. ”,

“ Memang kenapa bu ? ”, jawabku.

“ Yah kesini bentar aja Dek, ibu tunggu loh ”, ucapnya.

“ Baik bu “ jawabku singkat.

Sayapun langsung meluncur ke rumah bu Nita. Sampai di depan rumah pagar sudah terbuka, dan mobilku disuruhnya dimasukkan ke dalam saja, ucapnya banyak pencurian mobil akhir-akhir ini.Bu Nita menyilahkan saya masuk dan menutup pintu depan. Keadaan sepi saat itu, sepertinya tidak ada orang lagi di rumah itu.Kemudian bu Nita duduk di depanku. Dia mengenakan T- shirt, dan celana pendek.

BACA JUGA : 

Malam Pertama Dikost Pacarku

 TOGEL ONLINE

Hari itu nampak sangat cantik sekali Bu nita dan tubuhnya-pun harum dan kelihatan montok,

“ Ini loh dik, Ini dulu pernah ganti warna yah mobilnya…? ”, ucapnya sambil merundukkan badan.

Karena Kaos-nyanya longgar, kelihatan sepasang payudara yang menggantung, membuatku jadi tidak konsentrasi dengan pertanyaannya Bu Nita,

“ E.. I.. iya bu… tadi Ibu bicara apa ? ”, ujar saya tergagap gara – gara melihat sepasang payudara Bu Nita.

“ Wah di Febri kenapa? ini loh dik, mobil ini pernah ganti cat yah? ”, tanyanya mengulangi sambil tersenyum simpul.

“ Oh .iya bu, ini kebetulan dulu punya teman saya, memang pernah dicat ulang, soalnya dia tipe orang yang bosanan ”, ujar saya.

“ Ohh…gitu yah… ”, ucapnya sambil manggut-mangut.

“ Dik Febri, sebenernya ibu cuma mau ngajak di Febri ke sini aja kok ngakk keberatan kan nemenin ibu. ”, ucapnya.

Wah makin mengarah nih bu Nita,

“ Nggak bu… ”, sambil menahan nafas.

Kemudian bu Nita duduk di sampingku dan meremas tanganku,

“ Panggil aja Nita…Febri punya pacar? ”, tanyanya sambil memegang pundakku.

Wah makin panas nih , pikirku,

“ Udah , tapi barusan putus ”, ujar saya sekenanya.

Kemudian kuberanikan meremas tangannya kembali,

“ Nita kesepian yah ditingal Pak Akbar, emang udah berapa hari gak gituan ”, tanya saya nekat.

“ Ah… kamu nakal deh Dek Febri, udah sebulan ini saya nggak begituan ”, ucapnya sambil tersenyum genit dan memegang paha saya.

Wah makin nekat nih, pikirku. Jangan dilewatkan kesempatan ini bleh, terdengar suara setan yang telah membelenggu diriku.Langsung kucium bibir Nita, saya lilit-lilit lidahnya dengan lidahku.Sepertinya diapun mengimbangi permainan lidahku di mulutnya. Kemudian saya mulai saya raba-raba payudaranya dari permukaan Kaos-nya yang dikenakannya,

“ Feb…pindah ke kamar aja yookk ”, ajaknya.

Kamipun pindah ke kamar. Luas sekali kamarnya, ukurannya 5×5 meter. Ada springbed, home theatre, dan kamar mandinya. Sayapun sudah nggak tahan lagi untuk mengeksplorasi setiap jengkal tubuh Nita.kubuka Kaos-nya yang dikenakannya, langsung saya kulum dan jilatin putingnya yang sudah mengeras,

“ Eummm… mmmmm… Sssss… Aghhhh… Eghhhh… ”, hanya desahan-desahan itu yang kudengar dari mulut Nita.

Kemudian saya mulai ciumin lehernya yang jenjang, tanpa meninggalkan sejengkal pun. Saya jilatin lagi putingnya sambil meremas pelan-pelan setiap sudut sudut payudaranya. Sambil dia berdiri saya jilatin pusernya. Nitapun kelihatan mulai tak tahan lagi, dia pegangi rambutku sambil mendesah – desah tak karuan. Kemudian saya rebahkan dia di springbed,

“ Kamu buas banget deh Feb, Aghhh… ”, ucapnya sambil tersenyum genit.

Kemudian saya angkat kakinya ke atas, saya jilatin jari – jari kakinya yang halus dan bersih, saya jilatin betisnya, sambil meraba – raba pahanya. Betisnya sangat halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Kemudian saya buka celana pendeknya , dan kangkangin kakinya membentukk huruf V. Wah ternyata dia nggak pake celana dalam. Kayaknya memang sudah persiapan buat ML. Agen Poker Online

Kemudian saya jilatin jembutnya yang tipis dan rapi menghiasi kemaluannya ,

“ Ughhh…. Ssss… Feb… eummm… Aghhhhh…”, hanya itu yang keluar dari mulut Nita ketika kujilati Vagina-nya.

Kemudian saya jilatin bibir Vagina-nya atas bawah bergantian dengan pelan dan pasti. Tak kusisakan sejengkalpun untuk mengeksplorasi bibir Vagina-nya,

“ Oughhhh… Eummm….. Aghhhh… Feb … yeahhh… Sss… Aghhh… ”, hanya itu yang berkali kali terdengar dari mulut Nita.

Saya jilatin klitoris-nya sambil saya lilit dengan lidahku keras-keras,

“ Aghhh… Febbb… laggiii… Eummm… Oughhh Feb… Ssss… Aghhhh… ”, makin ngak jelas desahannya.

Saya terus jilatin klitoris-nya, saya masukkin jariku ke dalam Vagina-nya dan saya keluar masukkin, sambil terus menjilatin klitoris-nya,

“ Aghhh… Eummm… Oughhh… Febb… kammu. apakanVaginaku… Aghhh ”, ucapnya sambil mendesah desah nggak karuan dan menggoyang goyangkan pinggulnya kiri kanan.

Lalu saya lebih intensifkan jilatanku dan diapun mulai memegang – megang kepalsaya dan akhirnya,

“ Aghhh… Feb… akkkuu mau keluar nih… Aghhhhh…”, ucapnya sambil membenam- benamkan muksaya ke Vagina-nya.

Terasa cairan membasahi lidahku. dan kemudian dia bangun dari posisinya dengan wajah berkucuran keringat. Dan payudaranya pun mengkilap basah oleh keringat, membuatku makin terangsang,

“ Febri kamu hebat belum pernah saya merasakan seperti ini ”, ucapnya sambil memelukku.

Kemudian saat itu saya menghentikan jilatan saya,

“ Sekarang kita ML yuk nita, kamu yang ditas yah ”, ucap saya.

“ Okey Febri sayang, sekrang giliran aku memuaskan kamu ”, ucapnya sembari memposisikan tubuhnya diatas saya.
Sekarang posisi kami mengunakan gaya sex WOT (women on top). Karena saat itu Liang Vagina Nita sudah basah dengan lendir kawinya, maka dia langsung memasukan kejantanan saya dengan mudahnya,

“ Zlebbbbbbbb…”,

“ Oughhhh… Eummmm… nikmat sekali memek kamu sayang… Aghhh… ”, desah saya nikmat.

Tanpa menjawab, nita-pun saat itu menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh saya dengan lincahnya. Berwal dari perlahan hingga cepat sekali gerakanya,

“ Plakkk… Plakkk… Plakkk…, Oughhh… Aghhh… Yeahh… ”, desah kami ber iringan.

Karena saat itu aku sudah sangat horny sekali, sekitar 15 menit nita menggoyangkan pinggulnya, tiba-tiba terasa ada yang mendesak dari dalam kejantanku,

“ Oughhh Nit, nampaknya sebentar lagi aku akan keluar… Ssss… Aghhh… ” ucap saya.

“ Aku juga nih sayang, kita keluarin bareng yah, Ssss… Aghhh… ”, ucap Nita.

Setelah itu Nita-pun makin gila mengoyang kejantananku dengan liarnya, dan 2 menit kemudian,

“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Serrrrrrr….. ”,

Kamipun akhirnya nendapatkan orgasme secara bersamaan, air maniku tersembur kedalam liang Vagina nita. Karena saat itu kami besetubuh dengan gaya WOT, makan pejuh sayapun meleleh dan mengalir ketubuh saya. Sungguh nikmat sekali skandal sex yang kami lakukan, dan setelah itu Nita beranjak dari atas tubuhku. Kemudian kamipun tiduran sejenak untuk menghela bafas kami.

Dengan posisi berkeringat, berbalut pejuh, dan telanjang bulat. Sekitar 10 menit kami tiduran, kemudian kamipun bergegas kekamar mandi untuk merapikan diri. Setelah selesai merapikan diri mengingat hari itu adalah hari jam kerja, maka aku segera bergegas berpamitan,

“ Nita sayang, aku kerja dulu yah, Lovu u Nit, Emuuuachhh… ”, ucapku berpamitan sembari memberi kecupan pada bibrnya itu.
“ Terima kasih yah Febri, lain kali kita lakukan lagi yah, kapan saja dimana kamu ada waktu dan selama suamiku tidak ada, bey Febri sayang… emuuachhh… ”, ucapnya sembari memberi kecupan kecil pada saya.

Singkat cerita sejak saat itu kamipun sering melakukan hubungan sex, dan entah sampai kapan skandal kami akan berakhir. Jujur saja, saya tipe orang yang susah untuk melepaskan apa yang telah saya miliki, apalagi hubungan ini di iringi dengan hubungan sex. Selama masih nyaman dan aman saya akan selalu melakukan hal ini, resiko dan konsekuensinya saya siap menanggung. Selesai.

Tags : Gairah Birahiku, Cerita Seks, Cerita Seks Tante, Cerita Malam Tante, Tante Sange
Share:

Sabtu, 20 Juli 2019

Malam Pertama Dikost Pacarku

Gairah Birahiku - Hai, nama saya Noni. Sekarang saya masih kuliah di di antara Universitas di Amerika. Cerita ngentot ini berawal dari 2 tahun yang lalu saat saya dan Sinyo baru saja mulai pacaran. Saat tersebut saya masih duduk di bangku ruang belajar 3 SMU. Semula anda ragu guna melanjutkan cerita asmara anda ini sebab saya bakal melanjutkan sekolahku ke Amerika.
Malam Pertama Dikost Pacarku

Tapi anda sependapat guna menjalani dulu suasana ini. Pada masa-masa kelulusan, Sinyo bermaksud melanjutkan kuliahnya ke Bandung. Selama 2 minggu di Bandung Sinyo tidak jarang kali mengeluh bahwa dia rindu denganku dan memintaku guna menyusulnya ke Bandung.

Dengan dalil mau menciptakan visa ke Jakarta, kesudahannya saya menyusul Sinyo ke Bandung. Di kost Sinyo, saya mencarter satu kamar guna seminggu. Hari-hari kesatu dilewatkan dengan canda tawa. Sebenarnya saya dan Sinyo suka mengerjakan petting. Tapi anda tidak pernah sampai mendahului batas. Agen Poker Online

Entah mengapa, pada hari ke-6, saat tersebut keadaan kost sedang sepi, terjadilah urusan yang beda dari biasanya. Sementara kita menguras waktu berdua di kamar. Waktu tersebut kita sedang bercengkerama. Seperti biasa dia tidak dapat diam bila sedang berkata berdua denganku. Dia mulai menghirup bibirku dengan mesra.

Hai, nama saya Noni. Sekarang saya masih kuliah di di antara Universitas di Amerika. Cerita ngentot ini berawal dari 2 tahun yang lalu saat saya dan Sinyo baru saja mulai pacaran. Saat tersebut saya masih duduk di bangku ruang belajar 3 SMU. Semula anda ragu guna melanjutkan cerita asmara anda ini sebab saya bakal melanjutkan sekolahku ke Amerika.

Tapi anda sependapat guna menjalani dulu suasana ini. Pada masa-masa kelulusan, Sinyo bermaksud melanjutkan kuliahnya ke Bandung. Selama 2 minggu di Bandung Sinyo tidak jarang kali mengeluh bahwa dia rindu denganku dan memintaku guna menyusulnya ke Bandung.

Dengan dalil mau menciptakan visa ke Jakarta, kesudahannya saya menyusul Sinyo ke Bandung. Di kost Sinyo, saya mencarter satu kamar guna seminggu. Hari-hari kesatu dilewatkan dengan canda tawa. Sebenarnya saya dan Sinyo suka mengerjakan petting. Tapi anda tidak pernah sampai mendahului batas.

Baca juga : 

Diam Diam Ngentot Sama Adik Temanku Yang Masih Perawan


Entah mengapa, pada hari ke-6, saat tersebut keadaan kost sedang sepi, terjadilah urusan yang beda dari biasanya. Sementara kita menguras waktu berdua di kamar. Waktu tersebut kita sedang bercengkerama. Seperti biasa dia tidak dapat diam bila sedang berkata berdua denganku. Dia mulai menghirup bibirku dengan mesra.

“Kamu inginkan tidak melakukan tersebut dengan saya?”.
“Saya tidak mau, anda nanti bakal menyesal”.
“Saya siap, dan apapun resikonya saya tidak bakal menyesal”.
“Kalau kau memang menginginkannya, bukalah celanamu guna membuktikannya”.

Kemudian saya membuka seluruh celanaku sampai-sampai saya kini tampil tanpa busana di depan Sinyo. Dia terlihat terkejut dengan tindakan nekat yang saya lakukan. Tapi lantas dia menyadari bahwa saya bersungguh-sungguh.

Kemudian dia pun menanggalkan celananya dan tampaklah kemaluannya yang telah berdiri tegak menantang. Dia mulai menciumi bibir dan buah dadaku. Seolah tanpa sadar, saya terus mendesah, sedangkan Sinyo semakin menciumiku dengan buas. Terasa terdapat cairan hangat yang mengalir terbit melalui liang kewanitaanku.

“Kamu inginkan tidak melakukan tersebut dengan saya?”.
“Saya tidak mau, anda nanti bakal menyesal”.
“Saya siap, dan apapun resikonya saya tidak bakal menyesal”.
“Kalau kau memang menginginkannya, bukalah celanamu guna membuktikannya”.

Kemudian saya membuka seluruh celanaku sampai-sampai saya kini tampil tanpa busana di depan Sinyo. Dia terlihat terkejut dengan tindakan nekat yang saya lakukan. Tapi lantas dia menyadari bahwa saya bersungguh-sungguh.

Kemudian dia pun menanggalkan celananya dan tampaklah kemaluannya yang telah berdiri tegak menantang. Dia mulai menciumi bibir dan buah dadaku. Seolah tanpa sadar, saya terus mendesah, sedangkan Sinyo semakin menciumiku dengan buas. Terasa terdapat cairan hangat yang mengalir terbit melalui liang kewanitaanku.

“Noni, coba anda lebarkan kedua kakimu lebih lebar lagi”.

Saya menuruti permintaan Sinyo. Saya mengusung kedua kakiku dan membukanya lebih lebar sampai-sampai Sinyo bisa dengan leluasa menunjukkan kemaluannya ke liang senggamaku. Sedikit demi sedikit, kepala kemaluan dia mulai bisa masuk ke dalam liang kewanitaanku. Walaupun saya menikmati perih, saya mengupayakan untuk tidak mengeluh untuk Sinyo.

Sinyo mulai memaju-mundurkan kemaluannya, sampai pada sebuah saat, Sinyo mulai mengurangi kemaluannya dengan kuat. Saya terpekik terkejut sebab kemaluan Sinyo kini telah sedang di dalam liang kewanitaanku semuanya.

“Sakitkah Sayang?”.
“Ehm…, tidak apa-apa, teruskan saja”.
“Kalau sakit bicaralah dan saya bakal menghentikan seluruh ini”.

Sinyo mulai memaju-mundurkan kemaluannya. Semula saya masih menikmati sakit, tapi lantas saya mulai dapat menikmati kenikmatan buaian pinggul Sinyo. Saat tersebut Sinyo melulu setengah sadar. Matanya mulai terpejam, seolah merasakan gesekan demi gesekan. Kadang Sinyo mempercepat gerakannya, kadang memperlambat. Sayapun mulai mendesah tidak karuan

“Uh…, Sayang, aduh nikmat sekali…, terus, ough…”.
“Noni, aku cinta kamu…, nikmat nggak Sayang?”.
“Ehm…, nikmat sekali, teruskan, lebih cepat lagi…”.

Sinyo mulai mempercepat permainannya, dan sayapun mendesah seraya terus menyinggung namanya. Sinyo semakin mempercepat ayunannya sebab dia merasa telah nyaris sampai klimaks.

“Sayang, apakah anda keberatan bila saya menerbitkan sperma saya di dalam kemaluanmu?”.
“Tidak, kerjakan saja. dua hari yang kemudian tamu bulananku telah habis, jadi saya tidak barangkali hamil”.

Kemudian Sinyo merintih halus dan dia merasakan klimaks. Sebenarnya saat tersebut sayapun nyaris mengalami klimaks, namun ternyata Sinyo sudah mendahuluiku, sampai-sampai saya tidak menikmati klimaks ketika itu. Sinyo lantas lemas dan berbaring di sebelahku. Cerita Seks Perawan

Dari liang kenikmatanku mengalir cairan sperma Sinyo beserta sejumlah tetes darah yang menjadi satu dengan spermanya. Seolah lantas saya tersadar, saya mulai menangis sesegukan. Saya menyesal telah mengerjakan semua ini.

“Sayang, maafkan, aku sudah merusak dirimu!”.
“Tidak, anda tidak bersalah. Aku melulu merasa sedih, kini saya telah tidak suci lagi”.
“Noni, percayalah, saya tidak bakal meninggalkan kamu”.
“Saya percaya denganmu Sayang. Saya paling mencintaimu”.
“Saya pun cinta kamu”.

Kejadian tersebut sudah selesai hampir 2 tahun yang lalu. Kemudian saya melanjutkan sekolah saya ke Amerika. Hingga kini hubungan kami masih terus berlanjut, dan kini telah direstui oleh kedua belah pihak. Saya dan Sinyo berjanji guna saling setia dan melanjutkan cerita asmara ini walaupun jarak yang mengasingkan kita begitu jauh.

Tags  : Cerita Seks, Cerita Seks Perawan, Cerita Ngewe, Cerita Ngentot, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Nakal, Cerita Mesum, Cerita Seks Perawan
Share:

Kamis, 18 Juli 2019

Diam Diam Ngentot Sama Adik Temanku Yang Masih Perawan

Gairah Birahiku - Cerita ini bermula pada saat aku bertugas di Banda Aceh, karena pada hari itu libur sekolah juga ada salah satu temanku di asrama bernama herman anak Jeunip Aceh Besar yang membawa adiknya ke asrama yang mau liburan Kekota Banda Aceh.
Diam Diam Ngentot Sama Adik Temanku Yang Masih Perawan

Wulan nama adiknya, kami sering bercanda bareng saat ngumpul2 sama anak2. kadangkadang ketangkap basah saat dia ngelirik aku saat2 tertentu. Itu terjadi sering kali saat kita berkumpul, kadang dalam hatiku berfikir wah nikmatnya perawanmu wulan bila aku rasakan dikamar besamamu.

Sore itu aku berkesempatan ngobrol dengannya, yahh rada susah juga ngobrol dengan anak SMU sedangkan aku orang luar yang terkadang tidak mengerti bahasa daerah aceh tapi ya sudah asal ku bisa melihat Wulan dari dekat maksudku adalah, aku ingin mengingat wajah dan keindahan tubuhnya sehingga malam nanti aku hanya bisa memimpikan wulan. Cerita Seks

Tapi ternyata gayung bersambut, Wulan sangat antusias dengan obrolan basi yg aku suguhkan shg aku pun segera berniat utk melakukan kontak fisik dengannya. Aku mulai dengan mencubit lengannya dan ngelitikin pinggangnya. Wahh. semakin ku sentuh kulitnya, semakin keras pula otongku jadinya. Rasanya ingin sekali kontolku diemut oleh wulan tapi sudahlah ku tahan dulu. orang sabar banyak rejeki kata orang2..

Setelah puas menggrepe2 Wulan lalu kita pun bubar, dia kembali ke kamar temanku itu bersama kakaknya sementara aku pun kembali ke kamarku. Ahhhh mau dinas rada males sementara si herman sendiri masih jalan2 di kota banda aceh, maklumlah hari ini hari jumat besok sajalah pikirku.
Lalu aku pun menyalakan laptopku dan segera bermain main dengan Photoshop. iseng saja aku mengedit foto2 aku dan anak2 kost. walaupun kita laki2 tulen dan suka berkunjung ke panti pijat plus plus, tapi aku dan anak2 memang suka foto2.. no nude loh tapinya.

Tanpa terasa malam telah tiba dan ketika aku lagi asik2nya mengedit foto anak2, tiba2 ku dengar pintu kamarku ada yg mengetuk lalu ada yg manggil, mas lagi di kamar ga? terdengar suara lembut bertanya. wah, siapa nih yg nyariin.. pikirku.
Kubuka pintu dan berdiri Wulan didepan kamarku, dia mengenakan celana pendek ketat dgn tanktop tanpa bh. terlihat sembulan payudaranya yg tidak begitu besar (maklum masih smu), dan kulihat betapa mulus kulit putihnya, lehernya dan punggungnya masuk masuk kataku dengan cepat. pikiranku langsung mesum,

wah kesempatan nih kataku dalam hati. lagi ngapain mas, kok ngga jalan2 sama anak2 yg lain? Wulan bertanya. ahh ngga, lagi males aja keluar asrama aku lagi isengin foto anak2, mau lihat? kataku. liat dong mas katanya begitu antusias..

Aku pun segera duduk di depan laptopku, dan menunjukkan hasil foto anak2 yg sudah ku isengin.. dia pun tertawa melihat foto2 hasil keisenganku itu. lalu ku suruh dia duduk jadi biar aku saja yg berdiri (aku cuma punya 1 kursi di kamarku). tanpa kuduga Wulan malah berkata, aku dipangku mas aja deh, biar sama2 bisa duduk.
ok boleh juga, kataku semangat. Ketika pantatnya duduk di pahaku.. ahhhhhh enak sekali rasanya burungku segera mengeras, dan diapun merasakan itu walaupun dia tidak bilang apa2. dek bangun sebentar deh kataku (maklum posisi burungku yg rada kejepit) lalu ku betulkan posisi burungku yg sudah menggeliat itu, lalu dia pun ku pangku lagi. Main Sicbo Disini

Sekarang pas sekali posisi burungku berada di belahan pantatnya dia. Dari belakang dia ku ajari berbagai trik photoshop. setiap kali ku berbicara, aku bisikkan trik2nya ke kupingnya dia sehingga aku bisa mencium bau wangi badannya.

Dan setelah beberapa menit, kuberanikan diri utk memeluk dirinya dari belakang, dan melihat Wulan yg tidak menolak, aku lalu memberanikan diri utk merayunya. kamu kok wangi sekali dik? kataku sambil mencium leher dan pipinya. Dia hanya tersenyum malu dan tidak menjawab. Lalu ketika dia menengok ke arah ku, aku pun dengan segera melumat bibirnya yg mungil dan berwarna pink itu.

ohhh nikmat sekali bibir Wulan ini. begitu lembut dan begitu mungil.. sambil mencium bibirnya, tanganku segera meremasremas payudaranya yg baru mulai tumbuh itu. kurasakan burungku sudah keras sekali, dan dengan segera tubuh Wulan segera ku goyang2kan maju dan mundur shg aku bisa merasakan gesekan nikmat di burungku ini.

setelah itu ku buka tanktop, kulihat betapa ranum badan Wulan ini kulit putihnya smakin membuat nafsuku menggila lalu kubuka celana pendek ketatnya itu dan kulihat vaginanya yg berwarna pink tanpa ditumbuhi sehelai rambut pun. wahhhhhhhhhhhhhhh..

Setelah kuciumi seluruh badannya, aku pun langsung menciumi lubang kenikmatan itu dan kulihat Wulan menutup mata dan menggeliat keenakan enak dik? tanyaku. enak banget mas. sahutnya singkat. Setelah menciumi vaginanya, aku pun segera mengambil posisi..

Baca juga : 

Kisah Perselingkuhan Ivan Dengan Poppy

 BANDAR TOGEL ONLINE

ku tindih badannya dan kulumat kembali bibirnya sementara tangan kananku memegang burungku yg sudah berada di depan vaginanya. Sambil terus kucium, kumasukkan burungku perlahanlahan. walaupun Vnya sudah basah, namun palkon ku yg rada besar ini mengalami kesulitan utk masuk ke dalam. kupaksa sedikit, lalu

awwww sakit mas katanya sembari meringis kesakitan. iya gapapa, sakit sedikit sekarang tapi nanti enak kok dik kataku sembari terus kusodok ke dalam vaginanya dan ku goyang maju mundur.. ohhhhhh enak sekali vaginanya Wulan ini begitu ketat dan hangat, belum pernah kurasakan vagina seperti ini sebelumnya.

akhirnya burungku bisa masuk seluruhnya kedalam vaginanya dan Wulan juga tidak lagi berkata sakit. sambil kutindih dan kupeluk tubuhnya, kucium bibirnya dan terus ku gerakkan burungku keluar masuk vaginanya rada2 susah bagi burungku utk gerak maju mundur karena vagina Wulan ini masih ketat sekali rasanya, dan nikmatnya bener2 tidak ketulungan.

Entah Wulan klimaks atau tidak, tapi yg jelas aku sudah tidak tahan ingin ngecrot yg sebanyakbanyaknya karena tidak terasa sudah 15 menit lebih kami bercinta kulihat ke arah vaginanya, dan kulihat ada sedikit darah di burungku dan di sprei kasur pasti darah keperawanannya pikirku. dik, mau udahan apa terus? tanyaku. terserah mas aja deh. katanya. ya sudah, aku memutuskan utk ngecrot saja sebentar lagi.

Aku pun mempercepat gerakan maju mundurku sehingga aku bisa ngecrot. dik, kamu udah pernah mens belum? tanyaku. udah mas. jawabnya sambil kembali menutup mata dan menggigit bibirku lagi wah, bisa hamil nih kalo di keluarin di dalem pikirku.

Maksudku utk mengambil kondom sebelum aku ngecrot ternyata tidak kesampean sebab tiba2 CROOOOOOOOOOOTTTTT. CROOTTTT CROTTTTT.. ahhhhhhhhhhh. CROTT CROT.. spermaku menyembur dengan ganasnya di dalam vagina Wulan kulihat ada kenikmatan diwajah Wulan dan kurasakan hangatnya vagina Wulan setelah kusembur dgn spermaku.. enak dik? tanyaku.

enak bgt mas katanya sembari tersenyum malu. Lalu kupeluk tubuhnya dgn erat dan kucium bibirnya kembali. Lelah sekali rasanya dan bbrp menit setelah klimaks, kami berdua masih berpelukan ditempat tidur.. uuhhhh.. lemas sekali, belum pernah aku bercinta sampai selemas ini sebelumnya.

sepintas ada kecemasan dlm pikiranku, wah bagaimana kalo nanti Wulan hamil nih? tanyaku dalam hati.. namun kecemasan itu tidak berlangsung lama karena Wulan menciumku dengan lembut dan perasaan enak, puas, dan nafsu yg terpuaskan semuanya tercampur jadi satu dalam ciuman itu.

dik, jangan bilang sama herman ya. mas bisa dimarahin nanti. pintaku. iya mas, aku ngga bilang sama siapa2. katanya dgn cepat. setelah beberapa menit, kucabut burungku yg masih berada dalam vaginanya, lalu aku berdiri di samping tempat tidur, sementara Wulan masih dalam posisi berbaring, lalu ku dekatkan burungku ke mulutnya. dia terlihat bingung,
oh iya aku lupa, Wulan masih SMU kataku dalam hati. Agen Sportsbook Terpercaya

dik, emutin burung mas yah, mau kan? enak kok rasanya tapi jangan digigit yah! pintaku. tanpa banyak protes, dia pun langsung mengulum burungku dengan lahapnya. Setelah beberapa menit, udah dik.. udah cukup. kataku. setelah kulihat jam, aku baru menyadari bahwa sebentar lagi herman balik ke asrama. harus cepet2 pake baju nih, kalo ketauan bisa gawat.

Kami pun segera mengenakan baju masing2 dan lalu berpelukan sambil nonton tv. tidak lama setelah itu terdengar suara2 brisik herman yg sudah kembali dari jalan2. Nyet, gw bawain nasi goreng nih. blm makan kan lo? herman berkata dari teras asrama kami

aku dan Wulan pun segera bangun dan keluar kamar sambil menyambut herman yg baru balik jalan2. tidak ada kecurigaan dari mereka yg melihat kami berdua keluar dari kamar dengan wajah sedikit lelah yahh untunglah,ternyata semua berjalan lancar sesuai dengan rencana. kataku dalam hati sambil tersenyum puas dan kulihat Wulan melirikku sambil tersenyum simpul seperti biasa.


Tags : Gairah Birahiku, Cerita Dewasa, Cerita Seks, Cerita Seks Perawan, Cerita Ngewe, Cerita Seks ABG
Share:

Rabu, 17 Juli 2019

Copyright © Blogger Design by Gairah Birahiku